Rabu, 07 November 2012

Apa Jatuh itu Harus Selalu Sakit?



 Jatuh. Cinta. Yang aku tahu, jatuh itu pasti sakit, pasti luka, pasti berdarah. Tapi dulu kamu hadir membawakan segenggam cinta, seonggok hati yang membuatku percaya bahwa kau tak akan membuat ku terluka dalam jatuh yang satu ini.
Ketika cinta yang mulai terbiasa hadir, ketika cinta yang aku percaya akan membuatku bahagia, kini malah meminta izin untuk pergi. Aku harus apa? Saat hatimu berteriak, mengemis, bahkan dengan lirih meminta keluar dari hatiku. Saat  jiwamu tidak lagi sudi mendampingi jiwaku. Saat kata-kata dari bibir manismu keluar membentuk untaian huruf yang menjadi rentetan kata-kata mengundang perpisahan; putus. Sekali lagi aku bertanya, aku harus apa???
Siap jatuh cinta berarti siap untuk disakiti. Ketika kita sudah terlanjur jauh jatuh dalam buaian cinta lantas kita disakiti, berarti kita sudah tak pantas untuk mengeluh, dong? Udah tahu jatuh itu sakit, kenapa masih berani untuk memulai jatuh dalam cinta? Namun, apakah jatuh itu selalu harus merasakan sakit? Apakah jatuh cinta itu harus merasakan penderitaan? Merasakan perih? Pengkhianatan? Tapi ini jatuh karena cinta, apa harus juga sakit? Jika jatuh itu sakit, jatuh cinta itu sakit, lalu mengapa seseorang diberi hak buat merasakan jatuh cinta?
Aku memang terlihat bodoh, caraku untuk mencintamu bahkan tak pernah terlihat indah, selalu buruk dan tak pernah bisa kamu mengerti, tapi disaat otakmu tak bisa menerjemahkan itu, apakah hatimu tak bisa menerjemahkannya; melalui perasaan? Ada saatnya semua tak bisa terjamah dengan logika, makanya Tuhan menciptakan hati. Jika kamu mengeluh aku tak pernah bersungguh-sungguh mencintaimu, itu NOL BESAR! Jika aku tidak bersungguh-sungguh mencintaimu, aku tak akan mampu menjalankan hubungan ini denganmu, tak akan mau menerima kata-kata maafmu yang terus terulang, tak akan pernah sudi memperjuangkanmu!
Tapi sekali aku tak bisa berbuat apa-apa. Saat hatimu tak bisa lagi aku genggam, saat hatimu terus bergejolak meminta pergi sejauh mungkin dari hatiku, saat semuanya terasa berbeda, bukan kamu yang dahulu aku kenal, yang bisa aku pahami. Jatuh cinta padamu itu bukanlah takdir, itu adalah sebuah pilihan. Pilihanku untuk jatuh cinta padamu tenyata membuatku tersadar, jika jatuh memang selalu sakit. Sekali lagi. Aku. Harus. Apa.

With love,
@DWSeptianii :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar