Jatuh. Cinta. Yang aku tahu, jatuh
itu pasti sakit, pasti luka, pasti berdarah. Tapi dulu kamu hadir membawakan
segenggam cinta, seonggok hati yang membuatku percaya bahwa kau tak akan
membuat ku terluka dalam jatuh yang satu ini.
Ketika cinta yang mulai terbiasa
hadir, ketika cinta yang aku percaya akan membuatku bahagia, kini malah meminta
izin untuk pergi. Aku harus apa? Saat hatimu berteriak, mengemis, bahkan dengan
lirih meminta keluar dari hatiku. Saat
jiwamu tidak lagi sudi mendampingi jiwaku. Saat kata-kata dari bibir
manismu keluar membentuk untaian huruf yang menjadi rentetan kata-kata
mengundang perpisahan; putus. Sekali lagi aku bertanya, aku harus apa???
Siap jatuh cinta berarti siap untuk
disakiti. Ketika kita sudah terlanjur jauh jatuh dalam buaian cinta lantas kita
disakiti, berarti kita sudah tak pantas untuk mengeluh, dong? Udah tahu jatuh itu sakit, kenapa masih berani untuk memulai
jatuh dalam cinta? Namun, apakah jatuh itu selalu harus merasakan sakit? Apakah
jatuh cinta itu harus merasakan penderitaan? Merasakan perih? Pengkhianatan?
Tapi ini jatuh karena cinta, apa harus juga sakit? Jika jatuh itu sakit, jatuh
cinta itu sakit, lalu mengapa seseorang diberi hak buat merasakan jatuh cinta?
Aku memang terlihat bodoh, caraku
untuk mencintamu bahkan tak pernah terlihat indah, selalu buruk dan tak pernah
bisa kamu mengerti, tapi disaat otakmu tak bisa menerjemahkan itu, apakah
hatimu tak bisa menerjemahkannya; melalui perasaan? Ada saatnya semua tak bisa
terjamah dengan logika, makanya Tuhan menciptakan hati. Jika kamu mengeluh aku
tak pernah bersungguh-sungguh mencintaimu, itu NOL BESAR! Jika aku tidak
bersungguh-sungguh mencintaimu, aku tak akan mampu menjalankan hubungan ini
denganmu, tak akan mau menerima kata-kata maafmu yang terus terulang, tak akan
pernah sudi memperjuangkanmu!
Tapi sekali aku tak bisa berbuat
apa-apa. Saat hatimu tak bisa lagi aku genggam, saat hatimu terus bergejolak
meminta pergi sejauh mungkin dari hatiku, saat semuanya terasa berbeda, bukan
kamu yang dahulu aku kenal, yang bisa aku pahami. Jatuh cinta padamu itu
bukanlah takdir, itu adalah sebuah pilihan. Pilihanku untuk jatuh cinta padamu
tenyata membuatku tersadar, jika jatuh memang selalu sakit. Sekali lagi. Aku.
Harus. Apa.
With love,
@DWSeptianii :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar